Tangisan Mata Bunda
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
Puisi Kemuliaan Sang Ibu
Terdiam sejenak dalam renungan..
Kala bayang wajahmu datang menyapa..
Waktupun berputar kebelakang
membuka memori kenangan kecilku
Tetesan keringat dan air mata
berjuang melawan maut..
Demi kehadiran sang buah hati
Mendengar tangisan pertamaku
jadi kebahagian tak ternilai bagimu
Saat ku mulai belajar berjalan
kau dengan setia menjaga ku..
Ku mulai belajar bicara
engkau dengan sabar mengenalkan ku pada kata-kata..
Hingga ku dewasa kasih sayang itu tetap sama..
Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu..
Bekerja tanpa mengenal kata lelah
Tidur tanpa mengenal kata lelap
Terjaga dalam gelapnya langit subuh
Demi mencari sesuap nasi untuk ku..
Tapi, balasan apa yang ku beri..
Hanya goresan luka dan air mata..
Meskipun begitu kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun..
Slalu kau sebut namaku dalam setiap doamu..
Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya
Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu..
Pepatah berkata..
surga dibawah telapak kaki ibu¡
Izinkanlah daku mencium surga itu
ibu..
Kurasa Hatimu
Menangis
Jangan ditahan
Luapkan rasa hatimu
Tapi kau tetap tersenyum
Tersenyum
Lembutkan garisnya
Ikhlas kau tunjuk
Pada tegar menghadapi hidup
Tenang
Kau bersembunyi
Dari rasa sesak
Kau tampil begitu lembut
Ibu
Doa terpanjat
Dalam telapak tangan
Kau menengadah pinta indah
Ibu
Senyummu terlintas
Pada getar rasamu
Hingga tenang hati kami
Dosaku Ibu
Berbagai macam rasa kesalku hadir karena larangan darimu
amarahku menggebu-gebu dibuai bisikan-bisikan busuk yang ku izinkan
masuk dalam otak mendorong dan menaklukkan dinding emosiku
tidak kupandang wajahmu ketika itu...
aku lontarkan kata dan sumpah serapah
Aku tantang matamu yang sayu
menyalahkan dirimu...
Kau hanya diam dan terpaku Ibu..
sabar, walau hatimu perih
bagai diserang sejuta belati menusuk hati
sampai aku puas dan lelah.
Engkau hanya tersenyum
lalu beranjak pergi
Ibu.... aku terhenyak dan sadar dari sikap busuk..
bahwa tiada pantas sedikit pun aku berbuat seperti itu.
Celakalah bagiku. Maafkan aku Ibu maafkan aku..
Marahi aku Ibu..
Aku mencintaimu Ibu..
Ibuku Tersayang
Ibu,,,
Dari segumpal darah aku di dalam rahimmu
Sampai terbentuk makhluk titipan untukmu
Engkau rawat serta jaga aku dalam badanmu
Walau ku tahu itu sangat tidak nyaman dalam gerak gerik langkahmu
Ibu memperjuangkan aku untuk hidup di dunia ini
Sampai nyawapun berani ibu pertaruhkan dengan seluruh hati nuranimu
Sakit perih tidak terhingga ibu rasakan
Walau ibu tahan dengan rasa sakit yang selalu mengganggu.
Ibuku yang cantik
Tiada hari yang kujalani
Tanpa sedetik pun untuk tidak mengingatmu
Mengingat semua pengorbananmu
Ibu rawat aku dengan penuh cinta, kasih serta sayangmu
Bikin aku tenang nyaman bila dalam dekapan hangatmu
Tanpa jemu ibu selalu menasehatiku
Serta tidak henti menyayangiku,sepanjang usiamu
Terima kasih pahlawanku
Engkau telah menghiasi kehidupanku didunia fana ini
Dengan senyum manismu yang selalu menguatkan bathinku
Terima kasih pahlawanku yang baik
Maafkan aku,bila dulu selalu melukai perasaanmu
Maafkan aku, yang selalu mengecewakanmu
Maafkan anakmu ini ibu
Ibu sinar cintamu,akan selalu ku kenang
Sampai aku mati
Serta cintamu akan terus bercahaya dihati
Kekal serta abadi.
Ibu,,,
Tiada muara kasih sedalam ibu,
Belaian dan doa tanpa putus menjadi untaian ibu untuk ku,
Bila salah khilafku hanya maaf penawar yang selalu ibu berikan,
Tanpa lelah ibu menyemangati langkah ku,
Demi sekolahku ibu lupakan kesenangan pribadinya sebagai wanita,
Setiap keluhku tutur kata ibu menjadi obat penyejuk disaat lelah
Kini, bhaktiku seakan tiada sempurna
Kini, pengabdianku terasa kurang padamu
Kini, kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu
Ibu, maaf ku katakan aku belum mampu sepertimu
Ibu, keadaan apapun kau selalu utamakan aku
Ibu, terima kasih kini kurasakan seperti dirimu
Aku menjadi balita
Aku menjadi remaja
Aku menjadi dewasa
Aku menjadi istri
Kelak aku akan sepertimu
Menjadi seorang ibu
Ibu, doakan aku
Maafkan anakmu
Puisi Ibu Malaikatku
Ibu,,,
Disini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu,,,
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri
Ibu,,,
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu,,
Kau lah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..
Puisi Bunda Doa Untukmu
Aku tak tau apa yang harus aku lakukuan tanpa dia. . .
Dialah yang slalu mengerti aku. . .
Dia yang tidak pernah letih menasihatiku. . .
Dia yang slalu menemaniku. . .
Dialah ibuku. . . orang yang slalu menjaga aku. . .
Tanpa dia hidupku hampa di dunia ini
Tanpanya aku bukanlah siapa-siapa
Aku hanyalah manusia yang lemah
Yang membutuhkan kekuatanmu. . .
Kekuatan cinta dan kasih dari ibuku. . .
Ya Allah. . .
Berikanlah kesehatan kepada ibu. . .
Panjangkanlah umurnya. . .
Aku ingin membahagiakan dia. . .
Sebelum saya atau ibuku yang tlah tiada didunia. . .
Bunda
Bunda...
Bunda...
Usiamu kini tak lagi muda
Tapi aku jua belum bisa apa-apa
Bunda...
Bunda...
Kakimu tak sekuat dulu
Menopang tubuh dan juga aku dikala mengandungku
Bunda...
Bunda...
Tak ada yang berubah dari kasih dan sayangmu
Meski mataku terbelalak namun tak sesadar itu
Bunda...
Bunda...
Lidahmu penawar segala sakitku
Dan tamparmu penyadar hidayahku
Bunda...
Bunda...
Tak ada yang sepadan sebuah kata kias
Karna hanya '' BUNDA '' itu jua yang pas
Bait Sajak Buat Ibu
Tetes-tetes darah...keringat dan air matamu
Cukup sudah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di hidupku
Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu
Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua ....keriput di kening tuk menata asa
Demi anak-anakmu
telah menjadi saksi
Pada hamparan permadani indah beranda syurga
Akhirnya.....
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu....ibu, Maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan.....ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
...... Tuhan Semesta Jagad Raya
Yakinlah suatu saat bersama takdir, nanti
Kita kan tersenyum bersama semerbak harum surga
Amien......
Bundaku Sayang
Bunda.......
Engkau selalu ada untuku...
Menemaniku dalam suka dan duka..
Menemani hari-hari ceriaku...
Bunda......
Engkau selalu membimbingku..
Mengajariku untuk berahlak mulia..
Dalam keseharianku....
Bunda ....
Engkau bagai malaikat bagiku...
Engkau juga sahabat bagiku...
Ketulusan yang ada dalam dirimu....
Membuat aku bangga pada dirimu
Bunda...
Aku selalu menyayangimu
Jasamu takakan pernah bisa terbalas oleh ku...
Namun aku akan berusaha menjadi anak kebanggaan mu.....
sumber: https://www.infohpmurah.com/2018/07/47-kumpulan-puisi-ibu-sedih-menyentuh.html
0 komentar:
Posting Komentar