Selvy Kharisma On Senin, 25 Maret 2019 0 Comments

Kenapa kita disebut generasi mellenial?


Generasi millennial ini adalah anak-anak muda yang saat ini berusia antara 15-35 tahun. Berarti aku dan kamu juga bagian dari Millenials.Akhir-akhir ini generasi kita banyak diperbincangkan, mulai dari segi pendidikan, moral & budaya, etika kerja, ketahanan mental dan penggunaan teknologi. Semua itu karena generasi kita sangat jauh berbeda dari generasi X dan baby boomer, para senior-senior kita ini tampaknya mulai kerepotan menghadapi serbuan kita, para Millenials.


Sejalan dengan itu, banyak fakta dan mitosyang beredar tentang generasi Millennial, tidak semuanya benar dan tidak sepenuhnya salah.

Selain mitos, generasi yang lebih tua sering mencap para millennials dengan stereotypeyang sama, yaitu malas dan narsis!
Generasi Millenial memiliki karakteristik yang khas, kita lahir di zaman TV sudah berwarna dan memakai remote, sejak masa sekolah sudah menggunakan handphone, sekarang tiap tahun ganti smartphone dan internet menjadi kebutuhan pokok, berusaha untuk selalu terkoneksi di manapun, eksistensi sosial ditentukan dari jumlah follower dan like, punya tokoh idola, afeksi pada genre musik dan budaya pop yang sedang hype, ikut latah#hashstag ini #hashtag anu, pray for ini dan anu, dan semua gejala-gejala kekinian yang tak habis-habisnya membuat generasi orangtua kita kebingungan mengikutinya.
Namun dibalik itu semua, ada banyak hal negatif yang disoroti oleh generasi-generasi yang lebih tua dari kita.

Millennials dinilai cenderung cuek pada keadaan sosial, mengejar kebanggaan akan merk/brand tertentu padahal orangtuanya makan dua kali sehari saja sudah bersyukur. Pulang kuliah/ kerja nongkrong di Starb*cks, padahal di kosan hanya makan mie instan.

Cuek aja, yang penting gaya. Yang penting eksis di media sosial. Yang penting follower-nya banyak. Sekolah atau kuliah cuma jadi ajang pamer harta orang tua (untuk yang berpunya), dan jadi perjuangan untuk yang tipe BPJS. Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita!

Cuek juga terhadap perkembangan politik dan ekonomi, setiap pemilu cenderung golput. Cenderung meninggalkan nilai-nilai budaya dan agama, mengejar nilai-nilai kebebasan, hedonisme, party dan pergaulan bebas.

Generasi kita juga dikenal cenderung idealis,egosentris, terlampau optimis dan tidak realistis. Saat terbentur masalah cenderung berpikir pendek, cari jalan pintas dan lari dari kenyataan sambil bernyanyi “lumpuhkanlah ingatanku...”


Apakah benar demikian?

Sekali lagi, itulah stereotype dari generasi yang lebih tua terhadap generasi kita. Kamu dan aku perlu membuktikan bahwa tidak semua anak muda seperti itu. Buktikan dengan cara apa?


Berkarya!

Tunjukkan apapun yang menjadi passion-mu pada dunia, pada lingkunganmu dan pada orangtuamu. Kita muda, kita enerjik, dan kita punya banyak ide untuk diwujudkan.
That’s all folks!

Itulah sedikit pemahaman tentang generasi kita,Millennials. Semoga bisa menambah wawasan dan membuka pikiran kamu tentang identitas generasimu. Stop jadi anak muda yang labil dan mulailah berkarya!



Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/12634757#readmore

0 komentar:

Posting Komentar